Solidaritas Mahasiwa Indonesia Meyakini Agenda G20 Awal Kebangkitan Kembali Ekonomi Indonesia
Jakarta – Sekelompok mahasiswa yang menamakan Solidaritas Mahasiswa Seluruh Indonesia atau (_SMS-Indonesia_) menggelar aksi unjuk rasa di patung Arjuna Wijaya,Gambir Jakarta Pusat .(Rabu/27/04/2022).
Mereka menyuarakan terkait agenda Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 yang akan dilaksanakan pada November 2022 di Bali merupakan pertemuan ketujuh belas Kelompok Dua puluh (G20). Agenda Internasional G20 sebuah momentum baik untuk menunjukkan kemampuan Indonesia dalam menangani semua permasalahan bangsa.
Baik permasalahan ekonomi, kesehatan, pembangunan sosial, politik dan hukum sampai dengan cara dan kemampuan Indonesia dalam mengendalikan Pandemi Covid 19 yang hampir 3 tahun melanda Negeri tercinta ini.
Kemudian disamping itu juga, menjadikan agenda G20 ini sebagai ajang untuk menampilkan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai oleh Indonesia dari semua sektor, tidak terkecuali soal teknologi.
Koordinator aksi, Amri menyampaikan orasinya bahwa “kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mensukseskan agenda G20 Pada November 2022 di Bali. Kemudian lanjutnya, mendukung agenda G20 demi kemajuan Indonesia dimata Internasional.”
“Indonesia sebagai Negara yang diberikan kepercayaan untuk menjadi Presidensi G20 dengan di pimpin langsung oleh Presiden RI Joko Widodo akan berupaya maksimal dalam mensukseskan agenda besar G20 ini”. Jelasnya.
Sebagai tuan rumah agenda Internasional G20, lanjutnya, Indonesia diharapkan dapat menunjukkan kemampuannya kepada Negara-Negara lain dalam menjalankan tugas kenegaraannya. Sebagai Negara besar, dapat diyakinkan bahwa Indonesia akan mensukseskan agenda G20 ini dengan hasil yang maksimal.
Diketahui sebelumnya dalam agenda G20 ini Indonesia mengusung tema recover together recover stronger diyakini akan mampu membuktikan persepsi yang baik atas kemampuan beradaptasi ekonomi Indonesia terhadap krisis serta pengakuan atas status Indonesia sebagai salah satu Negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Kemudian, momentum bagi Indonesia untuk menunjukkan bahwa Negara kita mempunyai strategi yang tepat dalam pemulihan ekonomi global disaat Pandemi Covid 19 yang masih berlangsung ini.
Namun disisi lain mahasiswa menyayangkan ada saja kelompok yang tidak suka dengan terobosan yang pemerintah lakukan, padahal semuanya itu adalah demi kemajuan Indonesia. Seperti adanya pihak-pihak dari kelompok tertentu yang tidak suka bahkan menentang pelaksanaan G20 di Indonesia.
Kami mengecam dan melawan tersebut, lanjut Amri dalam orasinya.
“yang lebih mirisnya lagi mereka memanfaatkan momentum Internasional ini dengan melakukan tindakan provokasi isu-isu yang tidak ada relevansinya dengan pembahasan di agenda G20, seperti pelanggaran HAM, isu Korupsi dan sebagainya. Bahkan ada juga kelompok yang mengkaitkan dengan isu pelanggaran HAM oleh Polri.”
Hal tersebut sangatlah jelas tidak ada korelasi yang kuat dan justru lebih bermuatan politis serta tendensius semata. Tandasnya
Adapun mungkin jika kelompok anti pemerintah tersebut ingin berbicara dan menyuarakan terkait HAM seharusnya pada tempatnya, dalam artian ada lembaga terkait yang menangani permasalahan HAM seperti Komnas HAM. Bukan di Forum G20. Tegas Amri.
Jadi, kami menyerukan agar masyarakat ridak terprovokasi/terhasut oleh pihak tertentu yang ingin mengacaukan agenda G20 tersebut.
Sebelum menutup orasinya, Amri menegaskan bahwa tidak ada relevansi terkait pelanggaran HAM dengan agenda Internasional G20, dan seharusnya semua element masyarakat turut serta mendukung serta mensukseskan acara G20 tersebut pada November 2022 yang akan datang. Bukan malah memecah belah dan mendiskreditkan institusi lain di momentum G20 yang jelas tidak ada kaitannya dengan permasalahan tersebut. Tutup Amri.(red)