Portal Berita Gagasan Indonesia

Main Menu

  • Home
  • Peristiwa
    • Daerah
  • Politik
    • Ekonomi
    • Hukum
  • Gaya Hidup
    • Entertainment
    • Travel
    • Kesehatan
    • Techno
    • Sport
  • Luar Negeri
  • Opini
    • Resensi
    • Mahasiswa
    • Liputan Diskusi
    • Indonesia Bebas Narkoba
  • Foto
  • Video
  • Indeks

logo

Header Banner

Portal Berita Gagasan Indonesia

  • Home
  • Peristiwa
    • Daerah
  • Politik
    • Ekonomi
    • Hukum
  • Gaya Hidup
    • Entertainment
    • Travel
    • Kesehatan
    • Techno
    • Sport
  • Luar Negeri
  • Opini
    • Resensi
    • Mahasiswa
    • Liputan Diskusi
    • Indonesia Bebas Narkoba
  • Foto
  • Video
  • Indeks
  • Terkait Pemilihan Kapolri, Berikut Pernyataan Institute Pemuda Merah Putih

  • Spanduk Dukungan Calon Kapolri Kepada Komjen Boy Rafli Amar Sudah Sampai Senayan

  • Pengusiran Buruh TKBM di JICT Dinilai Serikat Pekerja Tak Manusiawi

  • Nama Komjen Pol Boy Rafli Menguat, Pemuda DKI Jakarta Sahabat Boy Rafli Amar Untuk Kapolri Berikan Dukungan Kuat

  • Anggota LMK Lolos Menjadi FKDM

Opini
Home›News›Opini›Prabowo Subianto dan Gerindra Tetap Kuat Di 2024

Prabowo Subianto dan Gerindra Tetap Kuat Di 2024

By gagasan indonesia
November 26, 2020
64
0
Share:

*Igor Dirgantara

Gemuruh berita OTT KPK terhadap Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo itu selalu terjadi di Medsos. Istilahnya hanya menjadi “Trending” (Topics). Namun kenyataan politik bisa berkata lain. Kurang heboh bagaimana kasus kader PDIP Harun Masiku itu di mata publik. Sangat buruk. Beberapa kali jadi “trending topic”. Sosoknya pun seperti hilang tanpa jejak. Bahkan nyaris tak terdengar dari Presiden bersuara lantang agar Harun Masiku segera ditangkap. Mungkin karena partainya sama. Tapi sudahlah, lihat saja semua hasil survei politik yang ada sekarang. PDIP tetap juara, bertengger gagah di puncak elektabilitas parpol politik di Indonesia. Begitu juga sebelumnya dengan kasus Mensos Idrus Marhan (Golkar), Menpora Imam Nachrawi (PKB), Lutfi Hasan Ishaaq (Presiden PKS), dan Patrice Rio Capella (Sekjen Nasdem). Keempat tokoh partai ini juga di OTT KPK. Riuh di medsos, tapi Golkar, Nasdem, PKB, dan PKS tetap bertengger sebagai Parpol papan atas.

Bagaimana dengan kasus Demokrat yang berjaya pada 10 tahun pemerintahan SBY (2004-2014), tapi elektabilitasnya turun drastis pada pemilu 2019 ? Bukankah karena banyak kadernya yang terjerat kasus korupsi, padahal sudah mengatakan tidak pada korupsi?

Benar. Tetapi ekpose kasus korupsi kader partai Demokrat yang tersohor pada saat SBY berkuasa lebih dari satu orang, bahkan terlalu banyak. Waktu itu, mulai dari anggota DPR Angelina Sondakh, Sutan Bhatoegana, Menpora Andi Malaranggeng, Menteri ESDM Jero Wacik, bahkan sampai ketua umum partai Demokrat, bendahara dan Dewan Pembinanya, yaitu Anas Urbaningrum, Muhammad Nazaruddin, dan Hartati Murdaya. Bagaimanapun toh Partai Demokrat masih tetap lolos di sepuluh besar parpol yang lolos ambang batas parlemen di Senayan. Tetapi semakin banyak ekpose kasus korupsi, maka semakin besar juga peluang turunnya elektabiltas dari parpol yang bersangkutan. Oleh karena itu, sebuah partai politik perlu tegas dan keras kepada seluruh kadernya yang menonjol di publik agar tidak ada perbuatan korupsi atau muncul ekpose kasus korupsi lagi.

Dalam kasus korupsi, elektabilitas individu selaku kader partai sangat berbeda dengan elektabilitas partai politiknya. Sekali kader politik melakukan tindak pidana korupsi dan terekpose oleh media, maka habislah sudah elektabilitas dan kredibilitasnya sebagai figur politik. Namun belum tentu partai politiknya juga mengalami penurunan elektabilitas, karena ada spiral of silence yang dipercaya bahwa tidak semua kader parpol suka korupsi, bahkan sebenarnya banyak juga yang antikorupsi. Kecuali jika masyarakat akhirnya jenuh dan mual saat melihat efek demonstrasi adanya satu partai politik yang kadernya selalu muncul terjerat kasus korupsi dan terekpose terus di media. Nah sekarang apakah kasus OTT Menteri KKP Edhy Prabowo akan mempengaruhi dukungan publik untuk Partai Gerindra, misalnya terkait dalam perhelatan Pilkada 9 Desember 2020 yang sudah di depan mata? Belum tentu. Lihat saja nanti faktanya.

Lalu pertanyaan berikutnya yang lebih naif adalah apakah kasus OTT Menteri KKP Edhy Prabowo bisa membuat peluang Prabowo Subianto sebagai capres memudar di 2024?

KPK  sudah menyebut penangkapan Menteri KKP Edhy Prabowo terkait dugaan korupsi izin ekspor baby lobster. Setiap orang bisa saja berdalih atau berargumentasi di medsos. Tetapi secara riel politik kasus korupsi akan dipersepsikan oleh publik atau pemilih (votter)
sebagai urusan dan proyek pribadi, tidak ada hubungan yang signifikan dengan muara partai politiknya.

Jangan lupa, berita negatif malah bisa menjadi berita positif tergantung bagaimana situasi darurat tersebut disikapi. Jika Prabowo dan Gerindra merespon dengan konsisten dan sikap tegas terhadap kader partai yang korupsi, maka publik pasti akan mengapresiasi. Jika Prabowo dan Gerindra legowo KPK memproses hukum kader partainya yang terkena OTT itu juga akan menuai simpati masyarakat, sekaligus bisa menjadi contoh yang baik bagi dunia politik di Indonesia. Kasus OTT Menteri KKP tidak ada kaitan sama sekali dengan Prabowo, tetapi murni masalah dari salah satu kadernya saja. Publik akan bisa melihatnya. Simple. Justru Prabowo Subianto bisa menjadikan peristiwa ini sebagai momentum memulihkan citra (image restoration) sekaligus mempertahankan kredibilitas Gerindra dengan tetap menunjukkan komitmennya terhadap pemberantasan korupsi tanpa pandang bulu. Faktanya, Edhy Prabowo juga tidak bertele-tele menyatakan maaf dan mundur, baik itu sebagai Menteri KKP, ataupun sebagai kader dan pengurus Partai Gerindra. Ini respon yang baik dan positif

Pertanyaan terakhirnya yang juga penting adalah lalu siapa pengganti Edhy Prabowo di pos Menteri KKP yang pas dari Gerindra atau untuk posisi lain? Tentu saja ini adalah hak prerogarif Presiden Jokowi. Namun reshuffle kabinet saat ini memang banyak di harapkan oleh publik mengingat seringnya kegaduhan yang muncul dari sejumlah kementrian. Ketimbang habis waktu untuk marah-marah, mending Presiden melakukan reshuflle. Dari Gerindra ada tiga nama yang pas untuk dipilih masuk ke dalam jatah kabinet pasca mundurnya Edhy Prabowo, yaitu Sandiaga Uno, Sufmi Dasco, dan Ahmad Muzani. Ketiga kader Gerindra ini dikenal sangat bagus kompetensi dan personal brandingnya. Tak hanya itu, Sandiaga Uno, Sufmi Dasco, dan Ahmad Muzani punya komunikasi publik yang baik. Resistensi terhadap ketiga tokoh ini pun kecil. Bisa dibilang kegaduhan dan kontroversi tidak akan muncul dari ketiga orang ini, jika salah satunya masuk ke dalam kabinet. Peluang ini bisa dimanfaatkan oleh Partai Gerindra dengan kinerja mumpuni dari kadernya di kabinet Indonesia Maju. Partai Gerindra diprediksi bisa bertahan. Prabowo Subianto juga masih akan tetap kuat. Nahkoda tangguh itu tidak lahir di lautan yang tenang, tapi lahir di laut yang penuh dengan ombak dan badai.

Igor Dirgantara, Dosen Fisip Universitas Jayabaya, Director Survey & Polling Indonesia (SPIN)

TagsGerindraprabowoTetap kuat 2024
Previous Article

Soal Pencopotan Baliho, Pangdam Jaya Dapat Dukungan ...

Next Article

Peduli Korban Erupsi Gunung Semeru, RPA DOEA ...

0
Shares
  • 0
  • +
  • 0

Related articles More from author

  • Opini

    Tiga Makna Penting Kunjungan Menhan Prabowo ke AS

    October 16, 2020
    By gagasan indonesia
  • Politik

    Diusung Gerindra,Ini Tanggapan Isran Noor

    July 10, 2018
    By Reporter
  • prabowo-rayakan-ulang-tahun-bersama-jokowi
    NewsPeristiwa

    Prabowo Rayakan Ultah Dengan Bertemu Jokowi?

    October 17, 2014
    By @gagasanindonesia
  • News

    Prabowo Datang di Lokasi KLB Pemilihan Ketum Baru Gerindra

    September 20, 2014
    By @gagasanindonesia
  • NewsOpini

    Ideologi dibalik Rokok dan Kesehatan

    August 21, 2016
    By gagasan indonesia
  • Opini

    Pemilu berintegritas 2014

    April 22, 2013
    By gagasan indonesia

Leave a reply Cancel reply

BACA JUGA :

  • News

    KPK Periksa Saksi Kunci Vice President Internal Audit PT Garuda Indonesia

  • NewsPolitik

    Anas Sarankan Presiden Klarifikasi Lewat Interpelasi DPR

  • Daerah

    APIP Nilai Zola Bermental Kepala Desa

TERPOPULER

Gaya HidupNews

4 Tehnik Bercinta Menggunakan Lidah

Lindah merupakan salah satu indera perasa, lidah tak hanya digunakan untuk merasakan lezatnya makanan. Lidah seorang wanita tidak hanya digunakan untuk mengeluarkan kata-kata dan mengeluh saja.lidah seorang wanita dapat menjadi ...
  • Foto Setengah Bugil Tersebar, Sisiwi MTs Trauma ke Sekolah

    By gagasan indonesia
    November 11, 2014
  • no-bra-day

    No Bra Day? Seleb Hollywood Sering! (21+)

    By @gagasanindonesia
    October 16, 2014
  • Guru Cantik Ini Memperkosa Murid Laki-laki Di Sekolah

    By gagasan indonesia
    November 27, 2014
  • Kartu Keluarga Berubah Mulai Juni 2018, Ada 2 Kolom Baru

    By gagasan indonesia
    March 12, 2018
  • Demi Keamanan Masyarakat, Pemuda Kalukku Kecam Pemrintah Setempat Lock Down Bandar Udara Tampa’ Padang

    By Reporter
    March 29, 2020
  • GENERASI MUDA DAN TUGAS MENGISI KEMERDEKAAN

    By gagasan indonesia
    May 4, 2015
  • Penyiksaan dan Kriminalisasi Aparat Kepolisian, Rezim Anti HAM?

    By Reporter
    April 25, 2020
  • PENGUMUMAN HASIL PENELITIAN BERKAS ADMINISTRASI CALON PANWASCAM KABUPATEN BONDOWOSO 2017

    By gagasan indonesia
    October 11, 2017
  • 100 Massa Apip Teriak “Tangkap AJB” di Gedung KPK

    By Reporter
    November 25, 2019

TERBARU

  • January 7, 2021

    Terkait Pemilihan Kapolri, Berikut Pernyataan Institute Pemuda Merah Putih

  • January 5, 2021

    Spanduk Dukungan Calon Kapolri Kepada Komjen Boy Rafli Amar Sudah Sampai Senayan

  • January 4, 2021

    Pengusiran Buruh TKBM di JICT Dinilai Serikat Pekerja Tak Manusiawi

  • January 3, 2021

    Nama Komjen Pol Boy Rafli Menguat, Pemuda DKI Jakarta Sahabat Boy Rafli Amar Untuk Kapolri Berikan Dukungan Kuat

  • December 31, 2020

    Anggota LMK Lolos Menjadi FKDM

  • December 22, 2020

    Sema-Anti Korupsi Desak KPK Segera Tuntaskan & Periksa Oknum BPK Dalam Skandal Dana Bansos Covid-19

  • December 21, 2020

    Aliansi Masyarakat Peduli Demokrasi (AMPD) Bawaslu Dimana, Saat Masyarakat Kurubu?

  • December 21, 2020

    LIN dan Kesejahteraan Publik

  • December 21, 2020

    Berlarut-larut, Pergantian Dirut PD Pal Jaya Menjadi Sorotan Publik

  • December 21, 2020

    KKN Universitas 17 Agustus Surabaya : Memberikan Edukasi Protokol Kesehatan Kepada Anak-Anak Milenial

  • Media Siber
  • Tim Redaksi
  • Marketing & Advertising
  • Kontak & Alamat
© Copyrights Gagasan Indonesia - All Rights Reserved