Dulu Para founding fathers bergerak karena menolak bangsa ini berada dalam otoritas asing yang bernama rezim kolonial. Selapis anak bangsa yang beruntung memperoleh pencerahan dari bangku pendidikan lalu mulai berhimpun, berdiskusi, dan mengimajinasikan sebuah bangsa yang merdeka. Sejarawan bertutur bahwa pendidikan adalah dinamit bagi sistem kolonial. Berkat anak-anak yang mencicipi sekolah, kolonialisme mulai digugat dan akhirnya hendak diakhiri. Buku-buku mengajari mereka bahwa manusia itu setara, tidak boleh ada yang lebih berkuasa dan menindas karena alasan etnis atau ras.
Pendidikan Pada prinsipnya untuk mengangkat harkat dan martabat manusia dan merupakan kelanjutan natur dari proses memanusiakan manusia, karena pada dasarnya manusia akan selalu melakukan perkembangan pada arah yang lebih baik.
Ekspektasi masyarkat kampung ke depannnya dalam jalan menuju pembangunan nasional tahun 2045, tidak hanya tergantung pada aspek profesionalisme berbasis IPTEK, tetapi juga harus memiliki SDM dan kualitas kesadaran serta karakter yang kuat sebagai ciri patriotisme sejati. Dapat diyakini bahwa kunci utama mencapai sukses menuju 100 tahun NKRI pada tahun 2045 adalah kualitas SDM generasi yang kelak akan tampil dalam setiap pentas kehidupan dalam semua bidang berbangsa dan bernegara. Harapan dari masyarakat sungguh besar untuk mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045, dan itu hanya terwujud melalui akses pendidikan.
Sebab Esensi merdeka sejatinya adalah memerdekakan diri dan kampung halaman, bangsa dan negara dari kebodohan, kemiskinan dan ketertindasan.
Kira-kira itulah asumsi yang mendorong orang tua menyekolahkan anak-anaknya. karena itulah yang dapat mengangkat starata dan prestise sosial di kampung. Namun belakang, pemahaman seperti itu perlahan terkikis dan menghilang.
Pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan tiga aspek esensial yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup yang layak. IPM merupakan indikator yang digunakan untuk melihat perkembangan pembangunan dalam jangka panjang. Untuk melihat kemajuan pembangunan manusia, terdapat dua aspek yang perlu diperhatikan, yaitu kecepatan dan status pencapaian.
Secara umum, pembangunan manusia Kabupaten Alor terus mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2019. IPM Kabupaten Alor meningkat dari 55,46 % pada tahun 2010 menjadi 61,03% pada tahun 2019. Selama periode tersebut, IPM Kabupaten Alor rata-rata tumbuh sebesar 1,07 % per tahun dan meningkat dari level “rendah” menjadi “sedang” mulai tahun 2018. Pada periode 2018–2019, IPM Kabupaten Alor tumbuh 1,48 %.
Artinya setiap komponen pembentukan peningkatan terus didorong selama kurun waktu 2010-2019.
Ihwal itulah sehingga membuat Bang Haris terdorong dan berkeinginan membangun Alor ke depan dengan Salah saru Platform pendidikannya yakni menghamparkan akses dan akselerasi pendidikan bagi generasi masa depan Alor mendatang.
Bang Haris Adalah Putra Buraga- Alor Barat Daya, yang sekarang menjadi Alor barat Daya Selatan. Sekalipun, Aslinya, beliau Alor Kecil.
Awal-awal mengeyam pendidikan di perguruan tinggi adalah masa yang sulit baginya. Sebagai anak yang terlahir dari Ayah seorang Pedagang, bukanlah hal yang mudah bagi Bang Haris.
Masa- masa sulit yang panjang itu dilaluinya semasa kuliah. Dengan pendapatan seorang Ayah, yang seorang pedagang. Yang hanya cukup memenuhi kebutuhan makan dan minum keluarga yang cukup besar di kampung, maka tak ayal Bang Haris harus kreatif dalam mendapatkan biaya hidup untuk makan dan minum di Kupang, sebagai anak kampung yang mengeyam pendidikan di perguruan tinggi di kupang, Nasi dan tempe itu sudah makanan yang cukup mewah saat itu.
Selama kuliah, Bang Haris kerap pindah rumah kost karena kekurangan biaya dan harus mencari kost yang sedikit lebih murah dan dekat dengan kampus sehingga ketika berangkat kuliah ke kampus harus jalan kaki. berbekal dari semua ini membuat seorang Bang Haris mempunyai tekad yang kuat untuk menjadi seorang anak yang bisa membanggakan orang tua Keluarga dan kampung halaman.
Kiriman uang dari kampung biasanya tiba 2 sampai 3 bulan lamannya. Sehingga Bang Haris pernah menyambi berjualan pakaian di pasar solor. malam harinya, bang Haris bantu isi air minum dan itu di lakukan sampai Begadang (mete), hanya untuk mendapatkan tambahan sarapan. Tak jarang juga tidak makan seharian karena tidak memiliki uang.
Jika dikenang kisahnya, seperti Filem The Goonies. Filem yang disutradarai oleh Richard Donner di-Era 80-an yang mengisahkan; sekelompok orang susah yang harapan hidupnya ditemani fantasi akan adanya harta karun. Tapi begitu adanya, kalau dirunut perjalanannya dari Alor sampai kupang dengan berbagai tantangan yang dilewati. Dengan semua alur kisah; sepertinya ada harapan ke depan yang dirawat dan dikejar dengan semua cara.
Dalam rentang waktu perjalanan dunia kerja yang panjang dan dari bawah itulah ; ia banyak banyak makan asam garam. Maka Meskipun bukan Karir puncaknya, tapi merupakan bagian dari gerak sentripetal perubahan dalam perjalanan karirnya. Tentu gerak ini, berjalan seiiring ikhtiar dan keterampilan yang dirawat setiap etape. Ia Tumbuh dari dialektika seorang pekerja keras, rajin dan tekun. Itulah kekuatannya. Memulai segalanya dari nol dari berbagai tempat dan waktu.
Mengeyam pendidikan di awal tahun 90-an. Beliau yang aktif di berbagai organisasi mahasiswa, berhasil menjadi ketua Umum pertama Mahasiswa Alor, Kupang atau KEMAHNURI Pertama dan Menjadi Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kupang. Serta Bergelut juga di organisasi mahasiswa intra kamus, yaitu sebagai pengurus Senat FKIP
Bang Haris kini menjabat sebagai Kepala sekolah SMA Negeri 8 Kupang.