Marinir TNI AL rupanya tidak ingin kecolongan disusupi penyalahgunaan narkoba. Mereka menyadari, narkoba dapat menyasar siapa saja, termasuk itu kalangan militer yang diwajibkan sehat jasmani dan rohani agar selalu siap menjaga pertahanan negara.
Guna membentuk dan menumbuhkan prajurit yang peduli narkoba, maka di Markas Komando (Mako) Korps Marinir digelar kegiatan Pemberdayaan Pemerintah dalam P4GN, di Jakarta, Kamis (20/11), bersama Badan Narkotika Nasional (BNN).
Menurut Aspers Kaspamar-2 Kolonel (Mar) Agus Sunardi, narkoba dapat diartikan sebagai musuh besar yang kapan saja siap meyerang. Oleh karenanya, ia meminta agar kewaspadaan terhadap zat berbahaya tersebut selalu ditingkatkan dengan menyiapkan benteng penangkalnya.
“Prajurit marinir tidak boleh lengah oleh serangan narkoba. Kalau marinir sebagai penjaga pertahanannya saja lemah akibat narkoba, maka bangsa akan hancur,” tandas Agus.
Sejauh ini dibeberkannya, Mako Korps Marinir telah melakukan upaya-upaya dalam membendung penyalahgunaan narkoba. Paling rutin, tambah Agus, dengan melakukan tes urine kepada para prajurit yang sifatnya spontanitas.
“Sehingga tidak ada prajurit yang dapat mengelabui kalau ternyata terlibat narkoba,” pungkasnya.
Penerapan sangsi tegas pun diberlakukan kepada seluruh prajurit baik itu komandan maupun bawahan, imbuh Agus. Aturan TNI AL menegaskan siapapun prajurit yang melanggar kedisiplinan, salah satunya narkoba, akan segera dipecat secara tidak hormat.
Sementara Kasubdit Lingkungan Kerja dan Masyarakat BNN Dik Dik Kusnadi mengutarakan, kepedulian lembaga pemerintah dalam menanggulangi narkoba dirasa amat penting guna memberikan contoh ke masyarakat tentang sikap pemimpinnya yang bermoral.