Jakarta – Sejumlah pemuda mengatasnamakan Gerakan Ganyang Koruptor (Gagak) melakukan aksi demonstrasi di depan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis (29/8/2024).
Mereka meminta KPK memeriksa mantan Bupati Bombana Sulawesi Tenggara, Tafdil, yang diduga kuat terlibat dalam sejumlah kasus korupsi.
Koordinator lapangan pada aksi tersebut, Fathur Rizky mengatakan bahwa ada keanehan dalam penegakan hukum kasus korupsi yang diduga melibatkan mantan Bupati Bombana.
Pasalnya, menurut Fathur mantan Bupati Bombana Tafdil diduga kuat terlibat dalam beberapa kasus korupsi namun belum ada tindakan tegas dari aparat penegak hukum untuk memeriksanya.
“Mantan Bupati Bombana Tafdil diduga kuat terlibat dalam banyak korupsi, namun sampai sekarang seakan tidak terjadi apa-apa tanpa tindakan aparat penegak hukum,” kata Fathur dalam orasinya di depan KPK, Kamis.
“Sangat aneh, penegak hukum seakan diam dengan adanya dugaan korupsi besar Tafdil ini. Hal ini yang membuat kami menaruh banyak curiga. Maka dari itu, KPK adalah harapan besar rakyat untuk membongkar dugaan korupsi Tafdil ini, segera seret paksa Tafdil,” lanjutnya.
Fathur juga merinci beberapa dugaan kasus korupsi mantan Bupati Bombana Tafdil, yang menurutnya belum juga ada tindakan aparat penegak hukum.
“Dugaan korupsi pengadaan bibit biji kopi senilai 9 Miliyar rupiah lebih di tahun 2022, dugaan korupsi gedung VIP RSUD Bombana 9,4 miliyar rupiah, dan dugaan korupsi perjalanan dinas fiktif senilai 4,9 miliyar rupiah di tahun 2021,” terang Fathur.
“Beberapa dugaan korupsi Tafdil itu tidak bisa dibiarkan, KPK harus memberikan atensi khusus untuk turun ke Bombana, periksa dan tersangkakan mantan Bupati Bombana Tafdil,” imbuhnya.
Fathur mengaku akan terus melakukan aksi demonstrasi di depan KPK sampai Tafdil diperiksa dan dijadikan tersangka.
“Aksi kami akan berjilid-jilid sampai KPK memeriksa dan mentersangkakan Tafdil dalam banyak kasus dugaan korupsi. Hidup rakyat, Bombana bersih dari korupsi,” pungkasnya.