GagasanIndonesia – Pelaksanan Rapat Kerja Daerah (RAKERDA) KNPI Provinsi Jawa Barat Kubu Fahd yang berlangsung pada 5-6 Oktober di Hotel Cianjur, Menuai pro dan kontra.
Dalam pantauan, seusai penutupan rakerda (8 jam lalu) saat itu gagasanindonesia.com menerima pesan singkat (Jumat, 6/10) keadaan rakerda cukup kondusif. Namun tak lama berselang ada pesan liar yang bertuliskan “Kumaha eta pemuda arelit ngajedog dihotel, pamuda lembur mah tara di urus”. (Red-Sunda) Yang dapat diartikan bagaimana itu pemuda elit berada dihotel? Pemuda yang ada dipelosok kampung tidak terurus.
Tanggapan pun datang dari Hasyemi faqihudin Salah satu anggota korps alumni BEM Se-Nusantara yang mengatakan, Seharusnya domain pemuda itu independen dan tidak ada muatan politis apalagi parpol, karna sangat dikhawatirkan tumpang tindih dan motif pemanfaataan.
“Kalo mau bervariatif pemuda yg politik kan ada OKP atau ormas sayap partai, kasihan KNPI. Yang seharusnya dapat menyerap betul-betul aspirasi sampai pemuda dan pemudi disetiap pelosok kampung” tandas hasyemi
Ia menambahkan, apalagi momentum rakerda saat ini, mendekati tahun politik di 2018 dan 2019. Dan ini sangat dikhawatirkan dan adanya gejolak misi kepentingan individual yang sangat licik.
Sebelumnya siti aisyah ketua DPD I KNPI Jabar yang juga ketua komisi IV DPRD Jabar fraksi golkar amanah yang diganyang ganyangkan cawalkot bekasi menjadi sorotan citra kurang baik dalam perhatian publik dan juga sempat terjadi gugatan sampai di limpahkan ke BK DPRD Jabar karna pelanggaran kode etik.
Dalam rilisnya siti aisyah mengatakan Rakerda akan menghasilkan program kerja KNPI Jabar sampai tahun 2019. Perencanaan ini penting agar dapat menentukan strategi selanjutnya dalam upaya sinkronisasi program dengan pemerintah,” paparnya. (DH)