Gagasan Indonesia, Jatim – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Jawa Timur Generasi Muda Mathlaul Anwar Fahmi Ismail mendukung penuh upaya diplomasi yang dilakukan pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri dan ketegasan TNI terkait ketegangan antara Indonesia dan Tiongkok di perairan Natuna.
Fahmi menegaskan sebagai mitra lama Tiongkok, Indonesia perlu mengedepankan diplomasi dalam posisi setara dan saling menghargai tanpa mengorbankan kedaulatan wilayah NKRI.
Atas insiden masuknya kapal Tiongkok ke laut Natuna kami mendorong upaya diplomasi yang dilakukan kementrian Luar Negeri RI dan ketegasan yang ditunjukkan TNI dalam menyelesaikan insiden ini, katanya pada hari Selasa, (14/01/202).
Dalam langkah diplomasi tersebut, lanjut Fahmi, Indonesia harus memiliki sikap tegas untuk terus menjaga batas-batas negara Indonesia sesuai perjanjian internasional berdasarkan UNCLOS 1982.
Dikatakan Fahmi, Indonesia juga menyadari hubungan dengan Tiongkok harus dibina dengan baik karena merupakan mitra lama RI yang sudah terjalin ratusan tahun melalui jalur ekonomi, sosial, budaya, pendidikan dan politik.
“Hubungan tersebut harus terus dipelihara atas dasar kesetaraan dan saling menghormati,” tegas Fahmi.
Selama ini, kata dia, saling pengakuan dan penghormatan kedaulatan kedua negara dalam posisi yang sejajar, membuat hubungan kedua negara cukup baik. “Dan saya yakin bahwa asas saling menghormati juga menjadi kunci untuk kerjasama yang saling menguntungkan untuk saat ini dan masa depan. Tapi sekali lagi, upaya diplomasi ini ditempuh tanpa harus merugikan atau bahkan mengorbankan kedaulatan NKRI. Menjaga kedaulatan NKRI, pada hakikatnya, adalah menjadi kewajiban seluruh warga negara Indonesia,” pungkas Fahmi. (Adt).