Jakarta – Koordinator Komite Persatuan Nasional #GantiPresiden2019, Yudi Syamhudi Suyuti mengajak Mardani Ali Sera dan Neno Warisman bergabung dalam barisan organisasinya yang akan mengusung Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden 2019 menantang incumbent Jokowi. Mardani Ali Sera kebetulan sebagai politisi PKS dan Neno Warisman dulu artis sekarang berubah menjadi aktifis reliji, sebelumnya aktif dalam relawan #2019GantiPresiden.
“Kita akan kumpulkan seluruh elemen yang selama ini mempunyai keinginan untuk ganti presiden pada 2019, dalam Rapat Rakyat Indonesia. Termasuk Mardani Ali Sera dan Neno Warisman kita ajak bergabung. Mereka berdua cukup bagus selama ini sudah deklarasi relawan #GantiPresiden2019 tapi kan itu belum cukup. Ada keterbatasan yang dimiliki keduanya, oleh karenanya, dengan bergabung dengan gerakan kita, saya yakin #GantiPresiden2019 akan terwujud,” ujar Yudi di Jakarta, Selasa (17/7).
Yudi menyebut ada 3 keterbatasan dari gerakan Mardani dan Neno yang membedakan dengan gerakan Komite Nasional Ganti Presiden 2019. Pertama, tidak ada tokoh yang akan diusung, sehingga akan kesulitan menjawab jika ada olok-olok penggantinya siapa?
“Oleh karena itu, gerakan kita secara tegas menyebut Prabowo sebagai pengganti. Ini sekaligus memberi kepastian dan harapan kepada rakyat yang merindukan Prabowo menjadi Presiden. Jangan sampai kita sudah terlanjur mendukung Gerakan Ganti Presiden, tahu-tahu bukan Prabowo yang diusung,” ujarnya.
Kedua, basis massa yang ekslusif. “Saya mendengar orang-orang bisik-bisik peserta sebagian besar kader PKS tempat Mardani bernaung dan juga Neno yang katanya memiliki kedekatan dengan HTI. Itu tidak ada yang salah. Kalaupun ada diluar itu, pasti kader Gerindra yang ingin Prabowo jadi presiden. Masalahnya, gerakan ini harus mengakomodir juga diluar komunitas itu. Oleh karena itu, gerakan kita ini menjaring massa cair yang menginginkan Prabowo menjadi Presiden, bukan orang lain,” tegasnya.
Ketiga, konsep bernegara. “Kita sudah siap dengan konsep bernegara seperti apa yang kita inginkan. Dengan basis perjuangan Nasionalis religius dan kerakyatan, saya kira itu sudah menjelaskan rasa kebangsaan kita untuk mempertahankan NKRI. Kalau itu tidak disebut dari awal, kita kuatir gerakan ganti presiden akan dituduh sebagai gerakan mengganti NKRI dan mengganti Pancasila. Kalau itu yang terjadi, saya akan melawannya,” kata Yudi, aktifis pro demokrasi yang pernah menjadi caleg Gerindra.
Sebelumnya, beredar broadcast message berisi, Yudi Syamhudi sebagai Koordinator Komite Persatuan Nasional-Ganti Presiden (KPN-GP) 2019, mengundang seluruh elemen pendukung Prabowo dan elemen yang selama ini mengusung hastag #2019GantiPresiden untuk ikut dalam Rapat Rakyat Indonesia untuk memutuskan Capres yang diusung pada Pilpres 2019 nanti.
Assalamualaikum wrwb,
Bersama ini, kami dari Pengurus KPN-GP 2019 mengundang seluruh Perwakilan Organisasi, Kelompok, Komunitas, Jaringan dan Individu yang bersepakat untuk Ganti Presiden melalui Pilpres 2019 untuk hadir mengikuti Rapat Rakyat Indonesia, pada :
Hari/Tanggal : Rabu, 18 Juli 2018.
Tempat : Gedung Djoang 45, Jl. Menteng Raya 31. Jakarta Pusat (Gedung DHD)
Waktu : 13.00 – Selesai.
Agenda Utama :
1. Penjelasan tentang dibentuknya KPN-GP 2019 sebagai salah satu kekuatan alternatif demokrasi dan kerakyatan yang sesuai Pancasila dan UUD 45.
2. Konsolidasi untuk menetapkan Platform Bersama sebagai Kekuatan Rakyat Banyak dalam membangun kekuatan perjuangan dengan Koalisi Partai Politik Oposisi.
3. Menetapkan nama Calon Presiden yang didukung penuh untuk dimenangkan oleh Komite pada Pilpres 2019.
Demikian undangan ini kami sampaikan, atas perhatiannya, kami haturkan terima kasih
Hormat kami,
Yudi Syamhudi Suyuti
Koordinator Komite.
Bagus Haryanto
Sekretaris Jenderal.
Cp :
Yudi Syamhudi Suyuti (082122819203)
Dalam penjelasannya, Yudi Syamhudi yang dikenal sebagai aktifis pro demokrasi ini mengharap semua elemen #GantiPresiden2019 untuk bersatu dalam mengusung Prabowo untuk Indonesia yang lebih baik.
“Kalau memang sudah sepakat dengan #GantiPresiden2019 ya mestinya mau bergabung dengan kita. Karena gerakan ini sudah paket lengkap, ada Capres yang diusung yaitu Prabowo dan konsep yang dibawa yaitu nasionalis religius kerakyatan,” pungkasnya