Jakarta, GagasanIndonesia– Setelah memilih Dito Ariotedjo sebagai Ketua Umum terpilih untuk periode 2016-2021 pada awal Oktober kemarin, Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) akhirnya merampungkan rapat formatur dan mengumumkan para pimpinan terpilih yaitu Ketua Umum, Sekretaris Jendral dan Bendahara umum pada hari Jumat, (9/12/2016).
Selanjutnya untuk pengurus para pimpinan yang telah disepakati tim formatur akan menghadirkan para pimpinan sidang dan tim formatur sesuai peraturan organisasi sembari mengumumkan para pengurus DPP AMPI.
Sebagai ormas kepemudaan yang dilahirkan Partai Golkar, AMPI diharapkan dapat menjadi garda terdepan dalam mencetak kader bangsa serta merangkul dan meraih dukungan pemilih pemula. “Karena itu sebagian besar kepengurusan saat ini merupakan representasi generasi Y dimana anggotanya mayoritas kelahiran diatas tahun 1980 hingga 1995.” Ujar Dito Ariotedjo.
Kepengurusan AMPI pada periode ini memang diisi oleh anak-anak muda yang memiliki tidak hanya prestasi tetapi juga potensi untuk menjadi pemimpin di masa depan. Terbukti dari terpilihnya Ketua Umum Dito Ariotedjo yang baru saja berusia 26 tahun dan Sekretaris Jenderal, Akbar Laluasa pun baru menginjak usia 28 tahun. “Ini merupakan komitmen AMPI sebagai Ormas kepemudaan dalam rangka mendukung pemerintah dengan memenuhi undang-undang kepemudaan dimana mewajibkan pengurus organisasi kepemudaan berusia dibawah 30 Tahun.” Tandas Dito.
“Tentunya, ada juga pengurus senior yang masuk dalam kepengurusan saat ini sebagai kunci kesinambungan antara generasi muda yang baru masuk AMPI dengan pengurus yang sudah lebih berpengalaman.” Ujar Akbar.
Akbar berharap, kepemimpinan AMPI kedepannya mampu mengkonsolidasikan organisasi secara total, menghidupkan lagi mesin-mesin organisasi di daerah melalui program-program keorganisasian dan komunikasi yang intensif. Dengan menghidupkan kembali mesin politik AMPI, akan meningkatkan posisi AMPI dalam menopang kerja Partai Golkar sebagai sarana penyaluran politik resmi AMPI.
Mengingat Pileg dan Pilpres 2019 akan diselenggarakan kurang dari 3 tahun lagi, tentunya reposisi kepemimpinan AMPI kedepan harus mampu melakukan rekrutmen calon pemilih potensial baik dari kalangan pemilih pemula, pemuda, maupun PNS.
Karena bentuknya yang berupa ormas, maka AMPI lah yang secara sinergis dapat menjadi ujung tombak Partai Golkar dalam merangkul dan meraih dukungan dari para pemilih pemula dan pemuda. Ormas yang telah berusia 38 tahun ini memiliki struktur tidak hanya di seluruh provinsi, tetapi hingga ke tingkat kabupaten hingga kecamatan di seluruh Indonesia. Kelebihan tersebut lah yang dinilai mampu untuk menguatkan pondasi AMPI dalam melaksanakan proses-proses ke depannya untuk penguatan dukungan dan lebih jauh lagi yaitu menguatkan nilai-nilai kebangsaan dan semangat pembaharuan untuk terus melahirkan pemimpin-pemimpin di masa depan.
AMPI merupakan wadah bertumbuh kembangnya kader-kader muda yang berorientasi karya kekaryaan untuk pembaharuan, kekaryaan dan kerakyatan yang manusiawi (Tri Karya AMPI). Artinya AMPI memiliki tugas dan tanggungjawab untuk mencetak kader yang teruji. Kader yang memiliki jiwa dan semangat pembaharuan. Berbuat berdasar karya nyata secara profesional dan bertanggungjawab. Mengedepankan kepentingan rakyat yang lebih luas daripada sekadar kepentingan kelompok apalagi kepentingan pribadi. Itulah inti dasar kader yang berwawasan nasionalis. Harapan besar dan cita-cita ideal seperti itulah yang menjiwai komponen kepemudaan yang berkumpul di Pandaan, Jawa Timur, mengeluarkan Deklarasi Pandaan, 28 Juni 1978, yang menjadi cikal bakal berdirinya AMPI. (HP/GI)