BANG AKBAR TANDJUNG, HMI UNTUK ISLAM DAN INDONESIA

Oleh: MHR Shikka Songge (Peneliti Politik dan Sosial Keagamaan CIDES. Ketua Umum HMI Cabang Yogyakarta 1992 -1993)
Bang Akbar satu dari sekian banyak alumni HMI yang masih menyisihkan waktu untuk terjun ke lapangan perkaderan. Ketuaan usianya tak menghalangi ikhtiarnya untuk berkonstribusi pada HMI. Beliau, sosok senior yang berkarakter dan berintegritas, dingin dan tenang pembawaannya, tapi padanya tersimpan visi besar mengelola Partai dan Negara.
Bang Akbar sealu dirindukan kehadiranya oleh adik-adik peserta LK2 dan LK3 maupun pelatihan lainnya di berbagai Cabang dan Badko se Indonesia. Bang Akbar, smemang sosok yang sangat peduli, menaruh perhatian besar terhadap proses perkaderan HMI. Bahkan jejaring HMI dirawat sangat baik untuk menumbuhkan potensi setiap kader HMI.
Kerap kali saya bertemu bang Akbar di arena perkaderan dalam kondisi yang selalu prima. Meski menempuh penerbangan yang makan waktu berjam -jam dan melelahkan, misalnya Jakart-Medan, Jakarta-Fakfak, atau Jakarta-Manado- Kendari. Yang mengagumkan saya lagi, bang Akbar selalu hadir tepat waktu dan tidak merepotkan panitia penyelenggara. Justru yang repot itu unsur pemda aktivis partai tertentu yang barangkali punya hubungan dengan Bang Akbar.
Sebagai pemimpin dan pemikir bangsa, sosok Bang Akbar Tandjung, menurut saya terlalu penting bagi pembangunan perkaderan HMI. Untuk itu bila saya masih berada di lokasi training saya selalu menyempatkan waktu untuk menyimak pemikiran politik dan pesan ideologisnya. Bahkan saya selalu berkoordinasi dengan fihak Panitia, Pengurus Cabang, Pengurus BADKO atau Pengurus BPL agar juga melibatkan para pengurus dan anggota untuk mendengar paparan Bang Akbar Tandjung saat Studium General berlangsung.
Tidak hanya itu, saya juga menyarankan pada adik-adik panitia dan pengurus agar menggunakan waktu sebaik mungkin untuk bisa berdiskusi dengan Bang Akbar Tandjung. Beliau sudah tua, tapi masih sempat meluangkan waktu ke daerah daerah mengunjungi adik-adik itu hal yang tidak mudah. Diskusi terkait hal hal khusus yang bersekala nasional. Mendengar langsung pemikiran dan pandangan tokoh jauh lebih akurat ketimbang membaca dari media yang kadang terdistorsi oleh kepentingan yg lain.
Apa yg menarik dari pemikiran Bang Akbar Tandjung ? Ia selalu mengawali pembicaraan terkait hubungan Agama dan Negara, Islam dan ke Indonesian dengan membahas peran tokoh Islam dalam Perumusan Dasar Negara yg menghasilkan Piagam Jakarta 22 juni 1945 lalu menjadi Pancasila 18 agustus 1945, perdebatan di Kontestuante, Pergeseran dari RIS ke NKRI oleh Tokoh Islam M Natsir. Begtu besar kontribusi dan kepeloporan tokoh Islam dlm pembentukan Indonesia sebagai negara bangsa. Olehnya bang Akbar Tandjung mengerucutkan pandangannya, dengan mengkristalisasi Islam dan ke Indonesia, islam yg menafasi semangat kebangsaan menjadi corak pandangan kader HMI sebagai kader pemimpin dan pelopor perubahan bangsa di masa depan.
Moga di usia 75 thn bang Akbar sehat dan terus berdedikasi melembagakan fikiran besar tentang relasi Agama dan Negara, Islam dan Ke Indonesianan membangun kohesivitas negara bangsa. Adalah materi yg meneguhkan watak kekaderan anak HMI sebagai kader umat dan kader bangsa. Nampak bang Akbar sangat mengharapkan kepeloporan kader kader HMI dengan nilai-nilai ke Islaman dan ke Indonesiaan dapat merawat keutuhan INDONESIA SEBAGAI NEGARA BANGSA.
Ciputat 14 Agustus 2020