Pasuruan, 07 Agustus 2021
Penulis Roro Endah Dwi Putri Hapsari
DIGITALISASI MARKETING HOME INDUSTRY PERUSAHAAN ROTI PERMATA KOTA PASURUAN SERTA PENTINGNYA MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI MENUJU DESA BERPENDIDIKAN TINGGI
Pada Awal bulan juli 2021 saya melakukan KKN Daring, dimana saat pandemi ini sangat sulit untuk melakukan sesuatu, semua harus dilakukan dengan mematuhi protkol kesehatan dengan ketat, dengan adanya pandemi saya tetap semangat melakukan kegiatan produktif untuk melaksanakan KKN. Pada kesempatan ini saya melakukan KKN di industri Home Roti Permata di Jl. Soekarno Hatta Gang 2 No. 5 Kelurahan Gading Rejo Kota Pasuruan. Dimana saya disana memberikan Edukasi Digitalisasi marketing / tata cara mempromosikan makanan di sosial media khususnya roti permata ini, dalam pemberian edukasi banyak yang gaptek akan teknologi, maka dari itu saya membantu mempromosikan lewat aplikasi instagram dan toko dari sini saya memantau terus berkembangan menggunakan aplikasi instagram, ternyata tidak ada kemajuan, malah konsumen banyak yang datang langsung ke lokasi Roti Permata kemudian mempromosikan dan mengapload foto roti permata di sosial media mereka dan juga tetap saya jalankan, sambil saya ikut serta dalam pembuatan packing roti permata.
Dengan program kerja tersebut saya akan menjelaskan sedikit terkait digitalisasi marketing, Pemasaran digital adalah suatu usaha untuk mempromosikan sebuah merek dengan menggunakan media digital yang dapat menjangkau konsumen secara tepat, waktu, pribadi, dan relevan.
1.2 Foto bersama pemilik usahan dan outlet
Sejarah singkat Roti Permata itu sendiri, Pada tahun 1969 Kedua Orang Tua Pak Suhud membuka bisnis yaitu menjual roti, kemudian berkembang hingga saat ini dan digantikan oleh Pak Suhud karena kedua Orang Tua Pak Suhud telah meninggal dunia pada tahun 1989, roti ini dinamai “Roti Permata” Roti permata ini diambil oleh nama anak dari Pak Suhud. Roti permata setiap hari buka di depan Gang No 2 Jln. Soekarno Hatta di Gading Rejo Kota Pasuruan Pak Suhud membuka outlet didepan gang tersebut dan bersebelahan dengan Jalan Raya letaknya memang sangat cukup strategis, Pak Suhud juga mempunyai 7 karyawan dalam memproduksi roti permata, roti ini juga ada banyak varian rasa dan jenis, roti permata tidak menggunakan bahan zat kimia sebagai pelarut dan pengawet makanan, roti ini menggunakan gula pasir saja, jadi aman untuk di konsumsi anak kecil bahkan ibu hamil, roti permata ini bertahan maximal 3 hari, hampir 3 hari sekali Pak Suhud mengkerahkan karyawannya untuk memproduksi. Adapun jenis roti permata sebagai berikut :
1. Ronde
2. Sobek
3. Sisir kering
4. Sisir basah
5. Warm Ball
Nah biasanya yang dijual di outlet, biasanya konsumen bisa request sesuai selara, dari jenis-jenis roti diatas harganya beraneka ragam mulai dari Rp. 15000 s/d Rp. 20.000 , menurut saya harga sangat terjangkau bagi masyarakat. Untuk Omset perharinya bisa mencapai Rp.300.000
1.3 Foto sebelum perbaikan kemasan
1.4 Foto setelah perbaikan kemasan
Saya beserta rekan saya mengimplementasikan dan menyarankan serta memberikan edukasi terkait pemasaran melalui media sosial serta memberikan edukasi tentang pentingnya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi kepada Pak Suhud serta para karyawan yang bekerja di home industry tersebut, dan juga para warga di sekitar home industry, agar lebih dikenal orang menambah konsumen dan menjadi sebuah wilayah yang berpendidikan tinggi. Akan tetapi para konsumen lebih suka datang ke tempat outlet Roti Permata secara langsung dari pada membeli melalui online. Dan di kemasan roti sudah ada nama, logo dan nomor telfon. Terkadang pemesanan bisa dari luar kota. Jadi sudah terkenal di masyarakat dan masyarakat Kota Pasuruan tidak awam mendengar kata Toko Roti Permata. Tidak hanya itu saja kegiatan saya melainkan dengan mensosialisasikan kampus Universitas PGRI Wiranegara kepada para karyawan perusahaan roti permata, dengan melakukan pemberian edukasi kepada karyawan bahwasannya kuliah di Universitas PGRI Wiaranegara sangat terjangkau apa lagi di wilayah kota pasuruan, dan di Uniwara juga banyak beasiswa , misalnya beasiswa KIP, beasiswa UKT ( Masa Pandemi ), beasiswa Bagi golongan anak PNS, TNI-Polri dan masih banyak beasiswa-beasiswa lainnya. Dengan berbagai penjelasan saya kepada mereka terkait kampus Universitas PGRI Wiranegara , banyak karyawan yang tertarik untuk memberikan kesempatan bagi putra putri mereka untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi, dan para karyawan sadar bahwasannya pendidikan tinggi itu tidak harus dari kalangan menengah atas. Jadi dari kalangan mana saja bisa untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi supaya bisa meningkatkan mutu dan kualitas SDM masyarakat dan para karyawan.
Dari pemaparan tersebut dapat saya simpulkan bahwasannya masyarakat lebih suka datang ke outlet secara langsung karena langsung tampak gambar secara nyata, dan saya berhasil dalam mengajak dan mengubah mainside para karywan, bahwasanya pendidikan itu sangat penting dan pendidikan tinggi tidak harus dari kalangan menengah atas, yang terpenting adalah adanya niat yang kuat