JAKARTA – GAGASAN NUSANTARA – Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC PP) Jakarta Timur (Jaktim), Noman Silitonga memimpin kegiatan penyaluran bantuan kepada korban banjir di wilayah DKI Jakarta, terutama di Jakarta Timur, Selasa, (07/01/2020).
Bantuan yang disalurkan berupa makanan, air mineral, pakaian, obat-obatan dan alat-alat untuk membersihkan rumah dari sisa lumpur akibat banjir.
Pemuda Pancasila Jaktim terus mengumpulkan informasi dan bantuan guna segera disalurkan kepada korban yang membutuhkan.
“Pemuda Pancasila sangat prihatin atas bencana yang terjadi di awal tahun 2020. Pemuda Pancasila terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk mengumpulkan informasi mengenai kondisi korban dan kebutuhan yang diperlukan,” ujar Noman Silitonga.
Menurut Noman, bantuan yang disalurkan merupakan wujud kepedulian Pemuda Pancasila Jaktim dalam meringankan beban para korban.
“Pemuda Pancasila Jaktim berusaha menyediakan sejumlah kebutuhan korban banjir. Karena ini merupakan musibah kita bersama. Sehingga kita berkewajiban untuk berusaha mengembalikan mental mereka dari keterpurukan,” tegas Noman.
Dia mengaku jika anggota Pemuda Pancasila Jaktim menyerahkan langsung bantuan kepada masyarakat di sejumlah titik dan lokasi terdampak banjir.
“Sejumlah anggota bahu membahu untuk menyalurkan bantuan yang dikumpulkan secara swadaya dari anggota dan para dermawan lainnya,” imbun dia.
Noman juga mengajak semua pihak untuk terlibat dalam penanganan korban banjir. Pasalnya kata dia, bantuan yang diberikan pemerintah setempat terbatas dan tidak menjangkau semua korban.
“Ini ujian bagi kemanusian. Mari kita ulurkan tangan dan menunjukan kepedulian dalam membantu mereka,” tegasnya.
Selain itu kata Noman, ratusan anggota Pemuda Pancasila Jaktim juga akan melaksanakan kerja bakti untuk membersihkan sejumlah area yang terkena banjir.
Saat ini secara serentak seluruh MPC se-DKI Jakarta juga melakukan kegiatan yang sama, menyalurkan bantuan kepada warga.
Minta Anies Serius Cegah Banjir
Noman juga menyesalkan sikap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang dinilai kurang serius merealisasikan program penanggulangan banjir.
Ia melihat, selama dua tahun Anies menjabat tidak ada eksekusi program penanggulangan banjir yang kongkret.
“Banjir yang terjadi awal tahun ini harus menjadi catatan dan refleksi bagi Pemprov DKI agar lebih serius dalam melaksanakan program yang berorientasi pada pencegahan banjir. Karena mesti diakui jika banjir kali ini tidak hanya mengakibatkan dampak sosial, tetapi juga dampak ekonomi,” tegas Noman.
Dia meminta agar perlu adanya pemetaan masalah dan solusi yang lebih baik lagi terkait banjir di Jakarta.
“Sehingga penanganan yang dilakukan bisa efektif dan efisien. Tetapi untuk saat ini mari kita semua fokus pada penanganan korban banjir,” tandas dia.